Aku hanyalah ranting ringkih
yang bergantung pada pohon
Aku hanyalah buih embun
yang hadir di setiap pagi
Aku hanyalah pelangi
yang datang diantara tetes hujan dan terik mentari
Aku hanyalah angin
yang ada untuk memberi kesejukan
Lalu apa hakku untuk mendapatkanmu?
Jadi seberapa pantas aku ada di sampingmu?
Bahkan, terlintas di benakku
Apa menjadi dekat itu sebuah bencana?
Jumat, 04 November 2016
Sabtu, 25 Juni 2016
Apa daya
Rindu ini menikamku
Dalam hampa...
Sudah berulang bahkan ratusan kali
Aku mencoba berpaling
Tak mengusikmu
Tapi apa daya, nyatanya aku tak mampu..
Tanpa sadar
Mataku slalu mencarimu
Telingaku ingin mendengar suaramu
Dan dalam diam
Ku panjatkan doa untukmu
Haruskah aku melangkah
Melupakan segalanya
Atau memang kamu tempatku
Untuk kembali pulang
Minggu, 22 Mei 2016
Maaf.
Maaf, aku menganggapmu seperti angin
Yang datang memberikan kesejukan
Dan dengan teganya ku hempaskan
Maaf, aku menjadikanmu daun
Yang menempel pada batang
Dan ku biarkan gugur ditiup angin
Maaf, aku menjadikanmu daun
Yang menempel pada batang
Dan ku biarkan gugur ditiup angin
Maaf, aku memberimu mimpi
Yang kau harapkan adalah akhir indah
Dan dengan sengaja ku hancurkan
Maaf, aku memberimu harapan
Padahal aku tau akhirnya akan bagaimana
Maaf, sudah membiarkanmu seperti awan
Elok, namun berjalan tanpa tujuan
Maaf.
Kamis, 05 Mei 2016
Terjebak
Aku terjebak dalam hutan
Tak ada seorang pun berada di sini
Tak ada kicauan burung
Hanya ada desiran angin
Tetesan hujan yang jatuh ke tanah
Sinar matahari yang terik
Dan, malam yang dingin
Aku mencoba cari jalan keluar
Nyatanya, tak dapat ku temukan
Aku benci sepi
Aku tak nyaman sendiri
Egoisnya..
Orang yang mempunyai hutan ini
Ingin aku tetap disini
Meringkuk hingga aku lelah
Dan mengemis tak berdaya
Senin, 28 Maret 2016
Terhembus
Impian ini ku biarkan terhembus angin
Tak akan nyata
Tak pernah berwujud
Dan hilang seiring berjalannya keadaan
Aku mengerti semua membutuhkan proses
Terkadang aku menikmati proses ini
Bahkan hingga ditikam oleh jenuh
Dan tanpa aku sadari ku mulai berjalan mundur
Ku biarkan pecahan cermin berserakan
Ku biarkan serpihan gelas terurai di lantai
Karena aku mengerti
Bukankah untuk menata kembali dibutuhkan waktu yang lama?
Minggu, 13 Maret 2016
Menemukan
Aku berjalan dibawah terik sinar
Tanpa setitik pertanda matahari tertutup awan
Tidak ada angin membelai wajah
Dan, aku diantara riuhan masyarakat
Bukankah selama ini aku saja yang menatapmu?
Dari balik punggungmu
Dari kejauhan
Bahkan diantara ribuan masyarakat
Aku pun bisa menemukanmu
Sekarang..
Secangkir kopi yang biasa aku minum tanpa gula
Kini pun dapat berubah menjadi manis
Aneh..
Seperti tingkah lakumu
Walau diantara ribuan masyarakat
Entah bagaimana caranya..
Kamu dapat menemukanku
Bahkan hanya bayangku saja yang terlihat
Kamu mampu menemukanku
Tetaplah di tempat itu
Karena aku akan selalu di tempat ini
Tanpa ada niat untuk melangkah menjauh
Tanpa setitik pertanda matahari tertutup awan
Tidak ada angin membelai wajah
Dan, aku diantara riuhan masyarakat
Bukankah selama ini aku saja yang menatapmu?
Dari balik punggungmu
Dari kejauhan
Bahkan diantara ribuan masyarakat
Aku pun bisa menemukanmu
Sekarang..
Secangkir kopi yang biasa aku minum tanpa gula
Kini pun dapat berubah menjadi manis
Aneh..
Seperti tingkah lakumu
Walau diantara ribuan masyarakat
Entah bagaimana caranya..
Kamu dapat menemukanku
Bahkan hanya bayangku saja yang terlihat
Kamu mampu menemukanku
Tetaplah di tempat itu
Karena aku akan selalu di tempat ini
Tanpa ada niat untuk melangkah menjauh
Senin, 08 Februari 2016
Aku
Aku disini duduk ditemani kopi hitam pahit
Dibawah hujan hingga reda
Tanpa muncul sebuah pelangi
Dan aku pun teringat
Kamu..
Seseorang berhidung mancung
Berpostur tinggi, beralis tebal
Dan bermata sayu
Kadang..
Aku ingin kopi hitam pahit itu mempunyai rasa
Rasa yang tak akan pernah terlupakan di lidah
Rasa yang selalu teringat oleh pikiran
Dan rasa yang dapat mengukir sebuah nama di dalam relung
Sadarku mengingatkan
Aku. Kamu. Takkan. Pernah. Sama
Aku. Kamu. Dan. Perbedaan
Titik itu yg membikin kita selalu ada jarak
Dan aku menahan keegoisanku
Untuk memilikimu.
Langganan:
Postingan (Atom)