Senin, 28 Maret 2022

Bahagiakah?

Berdua, kita. Terlihat.

Bertiga, kita dan dia. Pada nyatanya.

Disini, siapa yang salah?

Aku yang membawa masa kini dan masa depan

Dia yang membawa masa lalu indahmu

Atau kamu yang memang ingin membawa semua masa bersamamu

Berapa lama waktu yang akan kita habiskan bersama?

Bahagiakah kita seperti ini?


Kamis, 16 Maret 2017

Tak Mampu

jelas aku salah
bahkan senja pun menyalahkanku
aku mengerti aku tak berhak
pelangi pun tau itu
laut pun berkata padaku
lewat desiran ombaknya
bahwa aku bodoh
langit pun sudah memperingatkanku

maafkan aku jatuh hati padanya tanpa sadarku
bukan ku ingin memberi jarak diantara kalian
aku hanya mencintainya dengan caraku
aku pun tak berniat mencintai dia melebihimu

karena aku tau
sebuah magnet pun
tidak mampu menarik kita ke arah yang sama

tenang..
aku cukup tau diri
dan maafkan aku mencintai dia yang halal bagimu

Senin, 02 Januari 2017

Pergi

Cakrawala membentang tak seindah biasanya
Tak ada suara kepakan sayap burung
Angin pun berhembus semburat tanpa arah
Bahkan matahari pun enggan untuk berganti rembulan

Tergores..
Kertas putih itu..
Berantakan..
Berserakan..
dan
Lagi..

Lagi-lagi-lagi aku yang pergi
Jahat? Maaf..
Ini persoalan yang beda
Beda dari yang lalu
Kali ini bukan karena keegoisanku
Tapi karena kebahagianmu

Aku pergi
Karena aku paham, air dan minyak tak mungkin menyatu
Aku pamit
Sampai jumpa, kamu.





Jumat, 04 November 2016

Siapa Aku.

Aku hanyalah ranting ringkih
yang bergantung pada pohon
Aku hanyalah buih embun
yang hadir di setiap pagi
Aku hanyalah pelangi
yang datang diantara tetes hujan dan terik mentari
Aku hanyalah angin
yang ada untuk memberi kesejukan

Lalu apa hakku untuk mendapatkanmu?
Jadi seberapa pantas aku ada di sampingmu?
Bahkan, terlintas di benakku
Apa menjadi dekat itu sebuah bencana?


Sabtu, 25 Juni 2016

Apa daya

Rindu ini menikamku
Dalam hampa...

Sudah berulang bahkan ratusan kali
Aku mencoba berpaling
Tak mengusikmu
Tapi apa daya, nyatanya aku tak mampu..

Tanpa sadar
Mataku slalu mencarimu
Telingaku ingin mendengar suaramu

Dan dalam diam
Ku panjatkan doa untukmu

Haruskah aku melangkah
Melupakan segalanya
Atau memang kamu tempatku
Untuk kembali pulang

Minggu, 22 Mei 2016

Maaf.

Maaf, aku menganggapmu seperti angin
Yang datang memberikan kesejukan 
Dan dengan teganya ku hempaskan

Maaf, aku menjadikanmu daun
Yang menempel pada batang
Dan ku biarkan gugur ditiup angin

Maaf, aku memberimu mimpi
Yang kau harapkan adalah akhir indah
Dan dengan sengaja ku hancurkan

Maaf, aku memberimu harapan
Padahal aku tau akhirnya akan bagaimana

Maaf, sudah membiarkanmu seperti awan
Elok, namun berjalan tanpa tujuan

Maaf.

Kamis, 05 Mei 2016

Terjebak


Aku terjebak dalam hutan
Tak ada seorang pun berada di sini
Tak ada kicauan burung

Hanya ada desiran angin
Tetesan hujan yang jatuh ke tanah
Sinar matahari yang terik 
Dan, malam yang dingin

Aku mencoba cari jalan keluar
Nyatanya, tak dapat ku temukan
Aku benci sepi
Aku tak nyaman sendiri

Egoisnya..
Orang yang mempunyai hutan ini
Ingin aku tetap disini
Meringkuk hingga aku lelah
Dan mengemis tak berdaya